Konsepsi
Keanekaragaman
hayati [biodiversitas] merupakan keragaman kehidupan, mencakup semua tingkatan
organisasinya yang digolongkan berdasarkan kriteria evolusi [genetik] dan
kriteria ekologi [fungsional]. Jika faktor evolusi berkaitan erat dengan sumber
dari mana individu spesies itu berasal misal habitat tertentu di daerah
tertentu yang akan berbeda dengan individu spesies dari habitat dan daerah
lain. Sedangkan kriteria ekologi berkaitan erat dengan posisi individu spesies
apakah sebagai produsen, herbivor, atau karnivor.
Kelimpahan
dan kekayaan spesies merupakan bagian dari keanekaragaman hayati. Kelimpahan
suatu spesies ditentukan berdasarkan jumlah individu spesies yang dominan
ditemukan. Suatu spesies dinyatakan melimpah apabila ditemukan individunya
dalam jumlah yang sangat banyak dibandingkan dengan individu dari spesies
lainnya.
Kekayaan
spesies mengacu pada banyaknya spesies yang ditemukan, semakin banyak spesies
yang ditemukan maka dikatakan semakin tinggi kekayaan spesiesnya tanpa
memperhatikan faktor kelimpahan di masing-masing spesiesnya. Dalam mengukur dan
mengestimasi kekayaan spesies dari suatu sampel, jumlah dan unit sampel yang
diambil sangat menentukan. Semakin sama antara jumlah dan jenis spesies yang
ditemukan dari jumlah sampel yang kecil dengan jumlah dan jenis spesies yang
ditemukan pada jumlah sampel yang besar maka kekayaan spesiesnya tidak berbeda
jauh dengan yang sudah ditemukan pada sampel yang kecil.
Indeks
keragaman spesies menggabungkan antara kekayaan spesies dan kemerataan spesies.
Jika kekayaan spesies menunjukkan banyaknya jenis spesies yang ditemukan,
kemerataan spesies menunjukkan jumlah individu dari masing-masing spesies yang
relatif sama. Semakin banyak jenis spesies yang ditemukan dan semakin merata
jumlah individunya, nilai indeksnya semakin tinggi.
Pola
Keanekaragaman
hayati dalam suatu habitat tertentu sangat dipengaruhi oleh perbedaan
tofografi, jenis tanah, air, sejarah kehancuran habitat, batas penyebaran
organisme, interaksi spesies dan pola penggunaan lahan oleh manusia sebagai
faktor penentu keanekaragaman hayati jangka pendek. Iklim dan sejarah
pembentukan bumi mempengaruhi keanekaragaman hayati suatu habitat sebagai
faktor penentu jangka panjang. Faktor penentu jangka pendek dan jangka panjang
ini digunakan sebagai dasar penentuan keanekaragaman hayati alpha [a],
keanekaragaman hayati beta [b] dan keaneka ragaman hayati gama [g].
Keaneka
ragaman hayati alpha yang ditemukan pada satu habitat tertentu, keanekaragaman
hayati beta yang ditemukan pada dua atau beberapa habitat tertentu, sedangkan
keanekaragaman hayati gamma yang ditemukan pada berbagai habitat dalam skala
yang sangat luas mencakup berbagai jenis ekosistem.
Pengukuran
Untuk
mengestimasi keanekaragaman hayati alpha dilakukan pengumpulan sampel dari
suatu habitat dengan komoditas tertentu [satu habitat, satu komoditas].
Sementara untuk mengestimasi keanekaragaman beta dan gamma, dilakukan
pengumpulan sampel dari beberapa habitat dengan beberapa komoditas. Dari sampel
yang diambil tersebut dianalisis keanekaragaman hayatinya melalui pendekatan
kekayaan spesies yang ditemukan pada segmen-segmen di masing-masing habitat.
Tingkat
kesamaan spesies yang ditemukan dari sampel-sampel yang diambil pada
segmen-segemen habitat dari ekosistem-ekosistem dapat dijadikan indikator untuk
menentukan keanekaragaman hayati beta dan gamma. Dalam suatu habitat terdapat
jenis spesies asli yang sudah lama berkembang di habitat tersebut. Datangnya
spesies baru dari genus yang sama [yang berbeda genetiknya] akan menyebabkan
perkawinan silang dan munculnya spesies yang baru dari genus yang sama
tersebut.
Semakin
luas area dengan komposisi vegetasi yang sama memungkinkan terjadinya
perkawinan silang genus yang sama berbeda spesies. Hal ini yang akan
menyebabkan pada areal yang luas, spesies yang ditemukan akan sangat berkaitan
erat dengan jumlah habitat-habiat yang ada dengan tingkat kesamaan yang relatif
tinggi. Semakin banyak habitat yang sama dalam suatu areal yang luas maka
tingkat kekayaan spesies akan meningkat, akan tetapi hal ini dibatasi dengan
kemampuan penyebaran spesies.
Contoh menentukan Keberagaman hayati Alpha, beta and gamma diversity untuk hipotesis jenis burung pada 3 ekosistem yang berbeda.
Hypothetical
species |
Woodland
habitat |
Hedgerow
habitat |
Open field habitat |
A |
X |
|
|
B |
X |
|
|
C |
X |
|
|
D |
X |
|
|
E |
X |
|
|
F |
X |
X |
|
G |
X |
X |
|
H |
X |
X |
|
I |
X |
X |
|
J |
X |
X |
|
K |
|
X |
|
L |
|
X |
X |
M |
|
|
X |
N |
|
|
X |
Alpha diversity |
10 |
7 |
3 |
Beta diversity |
Woodland vs. hedgerow: 7 |
Hedgerow vs. open field: 8 |
Woodland vs. open field: 13 |
Gamma diversity |
14 |